INTIMES.co.id | BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) dipilih menjadi tempat terselenggaranya kegiatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh Goes to Campus. Kegiatan ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun BPKP ke-40.

Para mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung di AAC Dayan Dawood, Selasa (9/5).

Wakil Rektor (WR) Bidang Akademik USK, Prof Agussabti, mewakili jajaran pimpinan dan segenap sivitas akademika USK, mengucapkan selamat ulang tahun kepada BPKP yang ke-40 tahun. Bertambahnya usia, dengan segudang pengalaman yang ada, kiranya BPKP semakin terjaga integritas, lebih profesional sehingga semakin luas kiprahnya dalam mendukung pembangunan bangsa.

“USK juga menyambut baik terlaksananya program BPKP Goes to Campus. Kegiatan ini sangatlah bermanfaat, serta memberikan edukasi khususnya bagi mahasiswa USK, terkait peran dan fungsi BPKP selama ini dalam mendukung pembangunan Indonesia,” kata Prof Agussabti.

Agussabti memandang, kerja sama yang telah terbangun dengan BPKP menjadi sebuah modal penting bagi kampus kebanggaan masyarakat Aceh, yang sedang menapaki status PTN-BH.

Menurutnya, kehadiran BPKP yang terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja keuangan USK, amat berguna dalam mengembangkan kampus ini menjadi lebih baik. Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan perjanjian kerjasama antara USK, BPKP, dan DPMG Aceh.

“Insya Allah komitmen dukungan serta perjanjian kerja sama ini, bisa memberi kontribusi positif bagi kita semua, dalam upaya mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Aceh ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPKP Aceh, Supriyadi, memberikan materi di hadapan mahasiswa mengenai ‘Pengawasan Adaptif dan Terpadu’. Sebagai orang yang pernah mengajar di UI, STAN, dll, dirinya mengaku senang bisa kembali ke kampus.

Ia menjelaskan perbedaan antara BPK dengan BPKP kepada mahasiswa. BPKP di struktur organisasi, BPK adalah auditor eksternal NKRI, sedangkan BPKP merupakan auditor internal.

Ia mengingatkan, kolaborasi untuk menunjang pelaksanaan anggaran keuangan negara berjalan akuntabel dengan semua pihak cukup bermanfaat. Terutama BPKP berperan dalam mengedukasi terkait reviu, evaluasi dan monitoring.

“Perjanjian kerjasama untuk MBKM, memungkinkan mahasiswa untuk berperan dalam keuangan gampong (desa). Sebab BPKP tidak mungkin berperan sendiri karena jumlah gampong di Aceh lebih dari 6000-an. Maka kerjasama ini, BPKP berperan sebagai narasumber atau referensi, mahasiswa USK bisa menyusun perencanaan yang baik untuk mengoptimalkan BUMDes,” ujarnya.[]

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id
Fakhrur
Editor
Fakhrur
Reporter