Sementara untuk jenjang Sekolah Dasar, sekolah-sekolah yang mendapat penghargaan adalah SD Negeri 3 Meurah Mulia sebagai sekolah sadar lingkungan sekaligus pelopor ecoprinting sebagai upaya dalam mengurangi kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat limbah tekstil. SD Negeri 1 Syamtalira Bayu terpilih untuk menerima penghargaan karena dinilai sebagai sekolah yang telah sukses menjalankan program pengajian secara intensif.

Berikutnya, Kepala Sekolah SD Negeri 25 Sawang Azhari, SPd, menerima penghargaan sebagai Kepsek dengan dedikasi dan inovasi dalam mengembangkan sekolah yang berada pada jarak terujung Kabupaten Aceh Utara. Kepala SD Negeri 13 Langkahan Muhammad Yusuf, SPd, sebagai Kepsek dengan inovasi dan dedikasi penuh dalam mengembangkan sekolah dan melaksanakan pendampingan terhadap siswa pada kecamatan paling timur Kabupaten Aceh Utara.

Penghargaan juga diberikan kepada Anita, SPd, selaku kepala sekolah penggerak dan narasumber berbagai praktik baik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Pj Bupati Azwardi, AP, MSi, juga memberikan penghargaan kepada enam orang guru yang dinilai sebagai guru-guru hebat yang telah lulus sebagai Fasilitator Nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, masing-masing atas nama Syukri, SPd, MPd, Nurdiah, SPd.ip, Faisal, SPd, MPd, Muhammad Nasir, SPd, Tabliq Diniati, SPd, MPd, dan Rizki Rahmawati, SPd.

Selain pemberian penghargaan dan cindera mata kepada sekolah dan guru, acara peringatan Hardiknas tahun 2023 di jajaran Pemkab Aceh Utara juga diwarnai dengan pelaksanaan upacara bendera di Lapangan Landing Kecamatan Lhoksukon. Bertindak sebagai Pembina Upacara Pj Bupati Azwardi, AP, MSi, kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekda Dr A Murtala, MSi, para Staf Ahli Bupati, para Asisten, para Kepala SKPK, para Camat, dan Kabag Setakab, serta para Kepala Sekolah, para guru, dan para pimpinan organisasi profesi guru dan pegiat LSM pendidikan.

Dalam arahannya, Pj Bupati Azwardi membacakan sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, antara lain meminta jajaran pendidikan untuk terus melanjutkan pengembangan kurikulum Merdeka Belajar hingga seluruh pelosok Indonesia. “Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik.”

Disebutkan, anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id