Sebab

Bila dilihat secara kausal, artinya prokrastinasi dapat diandaikan bermuara pada semacam kegelisahan antara percepatan dan ketidakmampuan kognitif seseorang. Pengerjaan tugas dalam skala yang begitu banyak, menuntut kemampuan kognisi untuk memecahkan sebuah masalah secara cepat. Tapi karena keinginan mempercepat penyelesaian itu tidak sebanding dengan kemampuan kognitif, maka yang terjadi adalah kegelisahan. Dan untuk menangani hal itu, seorang prokrastinatif akan mengambil jarak atau menunda pengerjaannya.

Bentuk ketidakmampuan kognitif itu dapat dilihat dalam dua hal, yaitu kecenderungan meremehkan dan siasat yang pragmatis. Seorang prokrastinasi biasanya ketika gelisah karena melihat banyaknya tugas, ia kemudian memutuskan bahwa tugas tersebut terkesan dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dari keputusan itu, seorang prokrastinasi akhirnya menyelesaikan tugasnya dengan berbagai cara yang menurutnya efektif, tapi sebenarnya bukan untuk penyelesaian tugas itu, melainkan sebatas penyelesaian terhadap kegelisahannya.

Dalam kajian psikologi, dua bentuk ketidakmampuan kognitif itu termasuk ke dalam jenis penyakit yang disebut dengan dunning-kruger-effect. Ringkasnya, dunning-kruger-effect adalah ketika seseorang merasa mengetahui banyak hal, namun sebenarnya yang diketahuinya hanyalah sebagian kecil, yang bahkan bisa jadi pengetahuannya tidak kredibel akibat ketumpulan logika (Dunning dkk., 2003). Sehingga seorang yang mengidap dunning-kruger-effect selalu mencari siasat-siasat pragmatis untuk menyelesaikan masalahnya, atau dalam istilah psikologi disebut dengan kemampuan heuristic.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id
Redaksi
Editor
Achmad Fauzan Syaikhoni
Reporter