Pentingnya Spirit Jurnalisme Profetik di Era Post-Truth

- Reporter

Jumat, 19 Mei 2023 - 17:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peran Jurnalisme Profetik terhadap Post-Truth

Ketika membaca dan menelaah wacana-wacana yang menggaungkan era post-truth, agaknya era tersebut tidak hanya sebagai fenomena insidental. Sebab, dengan keberadaan media sosial yang sudah tidak bisa lagi dihindarkan, post-truth sepertinya bisa dikatakan sebagai patologi sosial. Mayoritas masyarakat Indonesia, sebagaimana riset terakhir tahun 2021 dirangkum Kompas Tekno dari we are Social, intensitas dalam menggunakan media sosial menyentuh angka 8 jam 52 menit per harinya. Ini petanda post-truth sudah menjadi penyakit yang berdampingan dengan kondisi sosial.

Fakta tersebut akhirnya mau tidak mau menggugah para pemangku media massa, tidak terkecuali seorang jurnalis, yaitu bahwa eksistensi media massa haruslah mengolah informasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Berbagai kalangan dari mulai pemerintah, pemangku media massa, hingga jurnalis, harus menyadari jika media massa perlu direstorasi agar sebanding ataupun melampaui media sosial. Di konteks ini, saya pikir pemahaman jurnalisme profetik bisa jadi preferensi untuk menghadapi era post-truth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Demikian juga masyarakat. Jurnalisme profetik bukan berarti hanya untuk professional journalist saja, masyarakat pun bisa menjadi apa yang disebut citizen journalist atupun content providers. Manusia sebagai khalifah itu tindak-tanduknya tidak lepas dari interaksi dengan sesamanya. Dan di dalam sebuah interaksi, pastilah terkandung sebuah informasi. Tepat di situ jurnalisme profetik bisa diamalkan. Seperti yang dikatakan Parni Hadi dalam bukunya mengenai surat Al-Kahfi (18:56) sebagai akar dari pemikiran jurnalisme profetik, bahwa seorang jurnalis sebagai pewaris tugas para Rasul haruslah menghasilkan informasi yang mendidik, menghibur, sekaligus melakukan kontrol sosial melalui kritik sebagai peringatan.

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa
Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan
Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan
Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan
Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius
Opini: Memutus Mata Rantai Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja
Pendidikan Inklusif di Indonesia, Psikolog: Masih Banyak Sekolah Belum Siap
Dinasti Merusak Tatanan Perpolitikan dan Demokrasi di Abdya
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 18:55 WIB

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:23 WIB

Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:27 WIB

Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:20 WIB

Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:11 WIB

Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB