Pendidikan adalah hak dasar setiap manusia, baik perempuan maupun laki-laki. Namun, di tengah kemajuan zaman, masih ada sudut pandang yang mengerdilkan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Narasi seperti, “Untuk apa perempuan berpendidikan tinggi, nanti ujung-ujungnya hanya ke dapur,” adalah cerminan ketidakadilan gender yang terus mengakar di sebagian masyarakat.

Pandangan ini tidak hanya merendahkan perempuan, tetapi juga mengabaikan peran strategis mereka dalam membangun generasi mendatang. Perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, yang perannya sangat menentukan arah dan masa depan bangsa.

 Pentingnya Pendidikan untuk Perempuan

Perempuan yang berpendidikan tinggi memiliki kemampuan untuk berpikir logis, mengambil keputusan bijaksana, dan menciptakan solusi kreatif. Mereka mampu menyikapi permasalahan hidup dengan tenang dan memiliki wawasan luas yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan lingkungannya.

Sebaliknya, membatasi perempuan hanya pada peran domestik seperti mengurus rumah dan keluarga berarti menyia-nyiakan potensi besar yang mereka miliki. Dengan pendidikan yang baik, perempuan tidak hanya menjadi ibu yang lebih baik, tetapi juga bisa berkecimpung di berbagai bidang, baik profesional, sosial, maupun politik.

 Menghapus Stereotip Gender

Stereotip bahwa perempuan hanya layak berada di “dapur dan kasur” harus dihapuskan. Pandangan ini tidak lagi relevan dengan kebutuhan dunia modern yang menuntut partisipasi aktif perempuan dalam berbagai sektor. Perempuan memiliki hak untuk bermimpi besar, mengejar cita-cita, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

Ketidaksetaraan gender dalam pendidikan tidak hanya merugikan perempuan, tetapi juga menghambat kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Ketika perempuan terdidik, mereka dapat membawa perubahan yang signifikan, mulai dari membangun keluarga yang lebih sehat hingga menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Pendidikan Perempuan: Investasi untuk Masa Depan

Masyarakat perlu menyadari bahwa memberikan pendidikan yang setara bagi perempuan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan. Dengan pengetahuan yang tinggi, perempuan mampu menciptakan ide-ide kreatif, menginspirasi generasi berikutnya, dan menjadi agen perubahan di lingkungannya.

Sebagai peserta latihan khusus Kohati, saya yakin bahwa perempuan harus diberi kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan adalah bekal utama yang memungkinkan perempuan menjadi individu mandiri, berdaya, dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Mengakhiri Stigma

Sudah saatnya kita berhenti menormalisasi pandangan bahwa perempuan hanya layak berada di ruang domestik. Perempuan dapat menjadi apa saja yang mereka cita-citakan—pekerja profesional, aktivis sosial, atau bahkan pemimpin. Perempuan yang berpendidikan tidak hanya mengubah nasib dirinya sendiri tetapi juga berkontribusi pada kemajuan masyarakat secara keseluruhan.

Mari kita bersama-sama menciptakan dunia di mana setiap perempuan bebas bermimpi, berusaha, dan menjadi versi terbaik dirinya. Karena ketika perempuan maju, dunia pun ikut maju.

Oleh:  Ruqiyah  (Ketua kohati komisariat stit hafas cabang  Aceh Singkil )


Jika anda mempunyai tulisan berupa  Opini, Esai, Puisi, dan Cerpen silahkan kirim tulisan anda Kirimkan tulisan: https://intimes.co.id/kirim-tulisan/ atau melalui Email : redaksi@intimes.co.id. Setiap tulisan tentu akan melalui proses kurasi yang ketat, dan redaksi berhak menyunting dan melakukan penyesuaian lain seperlunya tanpa mengubah esensi isi dan pesan yang hendak disampaikan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id