Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis

- Reporter

Kamis, 11 Mei 2023 - 01:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kata historis, Marx menempatkannya bermaksud untuk menjelaskan perkembangan ekonomi yang menyejarah. Kemudian Materialisme dalam pengertian Marx yakni pengertian benda sebagai kenyataan yang pokok. Filsafat materialisme menyatakan bahwa kenyataan berada diluar pikiran manusia, sedangkan filsafat idealisme menyatakan bahwa kesadaran manusia penuh didasari kepada ide-ide.

Menurut Morrison, ada empat konsep pendekatan untuk memahami materialisme historis, yaitu: pertama, cara produksi, ini diartikan bahwasannya sesuatu yang digunakan untuk memproduksi kebutuhan hidup berbahan dasar material. Kedua, hubungan produksi. Hubungan produksi ini dapat diartikan yaitu hubungan masyarakat untuk memproduksi dan membentuk peranan sosial. Ketiga, mode produksi. Mode produksi ini menjadi bagian dasar dari tahapan-tahapan sejarah dengan menjelaskan bagaimana ekonomi dapat membentuk hubungan sosial. Keempat, kekuatan produksi. Artinya kapasitas benda dan manusia yang digunakan untuk tujuan produksi.

Materilisme Dialektis

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Materialisme Dialektis ini merupakan sebuah ajaran dari Karl Marx yang menyangkut peristiwa alam semesta.

Marx mengatakan bahwasannya perkembangan sejarah manusia tunduk kepada sifat materialisme dialektik. Hal ini didasari bahwa kelas-kelas sosial-lah yang menentukan struktur dan perkembangan sejarah.

Kelas sosial yang ada bukanlah suatu kebetulan, melainkan upaya yang dibentuk oleh manusia untuk memperbaiki kehidupan dengan mengadakan pembagian kerja.

Prinsip dasar dari teori ini adalah “bukan kesadaran manusia yang membentuk keadaan sosial, tetapi sebaliknya, keadaan sosial-lah yang membentuk kesadaran manusia. Marx sendiri yakin bahwa untuk memahami sejarah dan arah perubahan tersebut, tidak perlu memperhatikan pikiran manusia, tetapi bagaimana dia kerja.

Maka dari itu, dengan cara melihat manusia itu kerja, dapat menentukan cara manusia itu berpikir.

 

  • Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi dari tulisan di luar tanggung jawab redaksi!

Jika anda mempunyai tulisan berupa  Opini, Esai, Puisi, dan Cerpen silahkan kirim tulisan anda Kirimkan tulisan: https://intimes.co.id/kirim-tulisan/ atau melalui Email : redaksi@intimes.co.id. Setiap tulisan tentu akan melalui proses kurasi yang ketat, dan redaksi berhak menyunting dan melakukan penyesuaian lain seperlunya tanpa mengubah esensi isi dan pesan yang hendak disampaikan

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa
Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan
Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan
Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan
Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius
Opini: Memutus Mata Rantai Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja
Pendidikan Inklusif di Indonesia, Psikolog: Masih Banyak Sekolah Belum Siap
Dinasti Merusak Tatanan Perpolitikan dan Demokrasi di Abdya

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 18:55 WIB

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:23 WIB

Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:27 WIB

Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:20 WIB

Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:11 WIB

Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB