Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis

- Reporter

Kamis, 11 Mei 2023 - 01:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kenapa Marx berpendapat seperti ini? Karena menurutnya ide tidak mampu menggambarkan realitas empirik dalam masyarakat karena ide bersifat abstrak/tidak berwujud, kemudian hal yang bersifat fundamental untuk mengubah masyarakat itu bukanlah ide melainkan materi.

Menurut Budi Hardiman, Marx adalah salah satu filosof yang mewariskan pemikiran Hegel dengan alasan, pertama, Marx menggunakan metode dialektika Hegel untuk menjelaskan sejarah dan proses-proses mengenai masyarakat/kemasyarakatan. Kedua, Marx juga menggunakan pendapat Hegel yang menyatakan bahwasannya manusia dapat mewujudkan dirinya melalui sejarah pada tujuan tertentu. Ketiga, Marx juga menggunakan asumsi Hegel tentang alienasi.

Marx membagi alienasi kaum proletar ini ke dalam empat bentuk, diantaranya :

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Keterasingan dari diri sendiri, sebagai manusia, karena telah menjadi obyek orang lain. Ia telah menjadi komoditas yang dibeli kaum borjuis di pasar proletariat yang bekerja dengan upah rendah dan jam kerja yang panjang dengan kondisi kerja yang berat.

2. Keterasingan sebagai manusia yang bebas berkreasi. Kegiatan produktif buruh direduksi menjadi kebutuhan untuk bertahan hidup dan memenuhi keinginan majikannya, tidak lebih dari itu. Bekerja tidak lagi menjadi alat tapi sudah merupakan tujuan.

3. Keterasingan dari hasil produksinya. Ketika benda yang mereka kerjakan selesai diproduksi maka benda itu tidak lagi mereka kuasai, bahkan harus mereka beli di pasaran dengan upah minimnya.

4. Keterasingan dari sesama buruh karena mereka harus bersaing berebutan tempat kerja, alih-alih menjadi makhluk sosial.

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa
Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan
Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan
Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan
Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius
Opini: Memutus Mata Rantai Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja
Pendidikan Inklusif di Indonesia, Psikolog: Masih Banyak Sekolah Belum Siap
Dinasti Merusak Tatanan Perpolitikan dan Demokrasi di Abdya

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 18:55 WIB

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:23 WIB

Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:27 WIB

Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:20 WIB

Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:11 WIB

Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB