Marx di usir dari Prancis atas permintaan Pemerintah Prussia kepada pemerintah Prancis di sana sehingga ia mau tidak mau harus pergi dari Prancis, dan akhirnya ia pindah ke Belgia.

Bersamaan dengan terbitnya buku yang ditulis oleh Marx dan Engels, pada tahun yang sama revolusi telah pecah di berbagai negara yaitu Prancis, Prussia dan Austria. Marx pun berusaha untuk kembali ke jerman dan akhirnya berhasil tetapi secara Ilegal. Karena Marx di belgia diusir, akhirnya ia pindah ke london dan menghabiskan sisa waktunya disana. Ketika di london, Marx meninggalkan pola kehidupan sebelumnya seperti aksi-aksi praktis dan revolusioner dan memulai dengan pola kehidupan yang baru yaitu memusatkan dirinya kepada pekerjaan teoritis seperti ilmu ekonomi.

 

Pada saat itu merupakan tahun kesulitan bagi Marx karena ia tidak memiliki sumber pendapatan yang tetap seperti saat dulu dimana ia selalu diberikan uang oleh Engels. Teman-temannya pun tidak peduli kepada kehidupan Marx karena sikap sombong dan otoriternya. Akhirnya pada tahun 1867, terbitlah karya Marx yang berjudul Das Kapital jilid pertama, karya ini merupakan karya utama yang mengkritik keras terhadap kapitalisme. Pada tahun 1883, Marx meninggal.

Pengaruh Hegel dan Feuerbach

Sebelum saya membicarakan Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis, alangkah lebih baiknya saya membahas pemikiran hegel dan feuerbach yang mempengaruhi pemikiran Marx.

Pada saat itu, Marx muda tidak sama sekali tenang dengan keadaan di Prussia kemudian ia menemukan filsafat Hegel yang nantinya menentukan arah pemikirannya. Di Berlin yaitu tepat saat Marx sedang menempuh pendidikannya disana, ada kelompok intelektual yang kritis dan radikal , kelompok tersebut menggunakan filsafat Hegel sebagai dasar dan alat kritik terhadap pemerintah Prussia, kelompok tersebut dinamakan Hegelian Muda dan Marx sendiri saat semester dua masuk kepada kelompok tersebut dan menjadi anggota paling radikal.

Seperti yang kita ketahui bahwasannya filsafat Hegel menekankan kepada rasionalitas dan kebebasan maka menurut Hegelain Muda ini cocok untuk mengkritik sistem politik yang bersifat otoriter dan dari sinilah Hegel sendiri dianggap sebagai guru revolusi.

Hegelian muda menganggap filsafat hegel sebenarnya bersifat ateistik , dimana pada saat itu mereka menentang pengaruh agama di Prussia. Tetapi hal tersebut sangatlah bertentangan dengan hegelian kanan yang menganggap Hegel sebagai seorang teolog protestan dan mendukung pemerintah Prussia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id