INTIMES.co.id – Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, teknologi kini menjadi elemen tak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Kemajuan pesat dalam teknologi dan digital tidak hanya merambah ke berbagai sektor industri, tetapi juga mempengaruhi pola dan pendekatan dalam pendidikan. Di tengah perubahan ini, hadir berbagai inovasi yang mendalam, seperti kecerdasan buatan (AI), nano-teknologi, dan Internet of Things (IoT), yang telah merambah ke dalam dunia pendidikan dan berpotensi menciptakan revolusi besar. Salah satu inovasi yang semakin menarik perhatian dalam ranah pendidikan adalah penerapan Deep Learning—baik sebagai konsep dalam kecerdasan buatan maupun sebagai pendekatan baru dalam metode pembelajaran.
Deep Learning: Membangun Pembelajaran yang Lebih Bermakna
Deep Learning sering kali dipahami sebagai teknologi dalam kecerdasan buatan, namun dalam konteks pendidikan, istilah ini mengarah pada pendekatan pembelajaran yang lebih dalam dan bermakna. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa Deep Learning dalam kebijakan Kemendikbudristek bukan sekadar teknologi, melainkan sebuah filosofi dalam proses pembelajaran. Deep Learning bertujuan mengubah cara kita mendidik, dengan menekankan pada pemahaman mendalam dan relevansi materi bagi siswa, bukan sekadar hafalan.
Dalam prakteknya, Deep Learning melibatkan tiga konsep utama: Mindful Learning (memahami perbedaan karakteristik siswa), Meaningful Learning (mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran), dan Joyful Learning (menekankan kepuasan dan pemahaman mendalam dalam belajar). Pendekatan ini tentu merupakan suatu lompatan besar dari metode pembelajaran tradisional yang lebih fokus pada hafalan dan pengajaran pasif.