Soe Hok Gie dan Refleksi Idealisme Mahasiswa

- Reporter

Senin, 20 Mei 2024 - 12:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Karakter seseorang dapat menandakan jiwa zamannya, tetapi terkadang pemikiran seseorang melampaui zamannya. Badan boleh binasa, tetapi pemikiran seseorang tetap mengabdi sepanjang hayat. Salah satu golongan yang memilki peran vital dalam masyarakat adalah mahasiswa. Golongan kelas menengah ini dituntut untuk selalu melahirkan pemikiran yang baru dan segar. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk menjadi aktor perubahan baik evolusioner maupun revolusioner.

Periode tahun 1960-an, gerakan mahasiswa Indonesia terpolarisasi oleh berbagai kepentingan pribadi, kelompok, golongan, agama, bahkan kepentingan politik; politik aliran, politik sekelompok atau golongan, dan partai politik. Situasi pada saat itu tidak jauh berbeda dengan kondisi saat ini. Hal tersebut membuat saya teringat pada satu sosok yang turut ambil andil dalam gerakan perubahan pada periode akhir orde lama tersebut. Sosok tersebut yang saya ketahui dari berbagai literatur dengan nama Soe Hok Gie.

Soe Hok Gie lahir pada tanggal 17 Desember 1942. Ia lahir ketika perang tengah berkecamuk di Pasifik. Perjalanan hidupnya sangat singkat. Ia meninggal pada 16 Desember 1969, sehari sebelum usianya genap 27 tahun. Kematiannya yang mengejutkan membuat banyak orang menangis dan meratap dengan perasaan tak menentu. Semasa hidupnya, banyak orang yang tidak dapat tidur nyenyak karena komentar pedasnya. Keberanian yang luar biasa dari seorang intelek yang independen dan idealis. Pemikirannya kritis, rasional dan terkadang melampaui zamannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada tahun 1961, Gie menuntut ilmu di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Inilah awal dari kehidupan baru yang kemudian menghantarkan namanya melambung tinggi melampaui ketinggian Semeru, gunung tempatnya menghembuskan nafas terakhir bahkan melebihi tinggi pesawat Hercules yang mengudara menghantarkan jenasahnya kembali ke Jakarta. Ketajaman penanya mengisyaratkan bahwa ia seorang sejarahwan yang menulis apa adanya bukan ada apanya.

Sikap idealis yang dipertahankannya membuatnya berseberangan dan kemudian dikucikkan okeh teman-temannya. Tetapi hal tersebut bukanlah persoalan yang berarti untuknya. Baginya, ketika kita mempertahankan kebenaran, artinya kita telah siap kesepian. Idealis sejati hanya berkata, berbuat, dan bertindak atas nama kebenaran. Itulah Soe Hok Gie, intelektual yang selalu menjadi inspirasi mahasiswa Indonesia di segala zaman. Ketika kawan-kawan seperjuangannya telah duduk menjadi birokrat dan perlahan-lahan mulai kehilangan idealismenya, Gie tetap saja pada pendiriannya. Baginya, politik adalah lumpur yang kotor. Namun ketika kita tidak menghindar, maka terjunlah ke dalamnya.

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa
Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan
Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan
Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan
Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius
Opini: Memutus Mata Rantai Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja
Pendidikan Inklusif di Indonesia, Psikolog: Masih Banyak Sekolah Belum Siap
Dinasti Merusak Tatanan Perpolitikan dan Demokrasi di Abdya

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 18:55 WIB

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:23 WIB

Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:27 WIB

Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:20 WIB

Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:11 WIB

Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

Exit mobile version