Dominasi Kemenangan Berdasarkan Kecamatan
Pasangan Sibral Malasyi-Hasan Basri mendominasi kemenangan di sebagian besar kecamatan, termasuk Meuredu (56,92%), Ulim (52,63%), Jangka Buya (57,45%), dan Trienggadeng (61,30%). Mereka juga meraih kemenangan di kecamatan dengan jumlah pemilih yang lebih besar, menunjukkan pengaruh dari dukungan yang luas di area dengan populasi lebih besar.
Sebaliknya, pasangan Said Mulyadi Saiful Anwar hanya berhasil memenangkan dua kecamatan: Bandar Baru (59,09%) dan Pante Raja (52,65%). Walaupun jumlah pemilih di kecamatan-kecamatan ini relatif lebih sedikit, Said Mulyadi Saiful Anwar mampu meraih persentase kemenangan yang cukup signifikan, yang bisa jadi dipengaruhi oleh faktor lokal atau kampanye yang lebih efektif di tingkat kecamatan.
Margin Kemenangan: Perbedaan Signifikan
Margin suara memperlihatkan perbedaan yang cukup mencolok antar kecamatan. Kemenangan pasangan Said Mulyadi Saiful Anwar di Bandar Baru sangat signifikan, dengan margin suara +4.172 (18,18%), menunjukkan keberhasilan kampanye yang cukup kuat di wilayah tersebut. Di sisi lain, kecamatan Trienggadeng menunjukkan margin kemenangan yang lebih besar untuk pasangan Sibral Malasyi-Hasan Basri, dengan selisih suara -3.253 (22,59%), menandakan bahwa pasangan ini mendapat dukungan yang lebih luas.
Namun, tidak semua kecamatan menunjukkan kemenangan yang jelas. Di Ulim, margin kemenangan untuk Sibral Malasyi-Hasan Basri cukup tipis, hanya -521 suara (5,27%), yang menandakan bahwa persaingan di kecamatan tersebut sangat ketat. Hal ini bisa menunjukkan adanya pengaruh dari faktor lokal yang membuat pemilih lebih terbagi.
Partisipasi Pemilih
Tinggi dengan Beberapa Penurunan
Secara keseluruhan, partisipasi pemilih di sebagian besar kecamatan cukup tinggi, dengan rata-rata mencapai 86,31%. Ini menunjukkan tingkat keterlibatan yang baik dari masyarakat dalam proses demokrasi. Kecamatan Pante Raja dan Ulim bahkan mencatatkan partisipasi di atas 90%, masing-masing 90,17% dan 88,07%, yang menunjukkan tingginya kesadaran dan motivasi masyarakat untuk memilih.
Namun, beberapa kecamatan seperti Banda Dua mencatatkan partisipasi yang lebih rendah (81,98%). Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lokasi pemungutan suara yang jauh, kesulitan transportasi, atau faktor demografis yang memengaruhi tingkat keterlibatan pemilih.
Suara Sah dan Tidak SahTingkat Validitas Suara
Sebagian besar kecamatan menunjukkan persentase suara sah yang tinggi, dengan Pante Raja (90,17%) dan Bandar Baru (88,68%) mencatatkan tingkat suara sah yang sangat baik. Ini menunjukkan bahwa pemilih di kecamatan-kecamatan tersebut memberikan suara mereka dengan tepat dan sah, tanpa banyak suara yang tidak sah.
Namun, ada beberapa kecamatan seperti Meuredu yang mencatatkan angka suara tidak sah lebih tinggi, dengan total 205 suara tidak sah, meskipun ini tidak terlalu memengaruhi hasil secara keseluruhan. Suara tidak sah yang relatif rendah di kebanyakan kecamatan menandakan bahwa sebagian besar pemilih sudah memahami cara memberikan suara yang benar.
Tren Penurunan dan Kenaikan Persentase Suara
Dari sisi penurunan persentase, pasangan Sibral Malasyi-Hasan Basri mengalami penurunan di beberapa kecamatan seperti Jangka Buya (-14,89%) dan Trienggadeng (-22,59%). Penurunan ini bisa disebabkan oleh faktor internal seperti kurang efektifnya kampanye, atau adanya perubahan preferensi pemilih yang lebih mendukung kandidat lokal atau isu-isu yang lebih relevan di kecamatan tersebut.
Sementara itu, pasangan Said Mulyadi Saiful Anwar menunjukkan kenaikan persentase yang signifikan, terutama di Bandar Baru, dengan peningkatan 18,18%. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa kampanye yang lebih terfokus dan pendekatan yang lebih kuat terhadap pemilih setempat dapat menghasilkan peningkatan dukungan yang substansial, meskipun dengan basis pemilih yang lebih kecil.