INTIMES.co.id | MEDAN – Senator Muhammad Nuh menyambut baik komitmen Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, yang dalam pidato perdananya setelah dilantik menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, Senin, (21/10).
Namun, Nuh juga menekankan pentingnya agar komitmen ini diwujudkan dalam langkah konkret yang lebih nyata di lapangan.
Dalam pidatonya di Sidang Paripurna MPR, Prabowo menyuarakan pentingnya Indonesia melanjutkan sikap konsisten dalam mendukung rakyat Palestina untuk merdeka dari penjajahan Israel.
Ketua MPR, Ahmad Muzani, juga menyuarakan hal serupa, memperkuat pesan pemerintah yang berpegang pada konstitusi UUD 1945 untuk menolak segala bentuk penjajahan.
Muhammad Nuh, anggota DPD asal Sumatera Utara ini pun memuji pidato Prabowo sebagai bentuk komitmen moral yang baik.
“Apa yang disampaikan Presiden Prabowo sangat logis. Kita bangsa yang pernah dijajah, jadi sudah sepantasnya menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi. Ini sejalan dengan prinsip dasar negara kita,” ungkap Nuh.
Namun demikian, Nuh menegaskan bahwa komitmen ini harus diikuti dengan tindakan nyata. “Komitmen itu sudah baik, tetapi sekarang perlu langkah-langkah yang konkret. Bantuan kepada Palestina harus lebih masif dan demonstratif, bukan hanya berupa pernyataan di forum internasional. Kita harus tunjukkan bahwa Indonesia berperan aktif dan bebas dalam mendukung kemanusiaan,” tegas Nuh.
Senator yang juga anggota Dewan Pertimbangan MUI Sumut ini menyebutkan bahwa di masa pemerintahan sebelumnya, Indonesia telah menunjukkan dukungan nyata kepada Palestina.
Salah satunya adalah peran Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang aktif menyuarakan dukungan di forum internasional, serta inisiatif Prabowo saat menjabat Menteri Pertahanan dengan mengirimkan kapal rumah sakit TNI ke Palestina.
“Upaya-upaya itu sudah sangat baik, tapi implementasinya harus ditingkatkan lagi. Kita punya fondasi kuat dalam pembukaan UUD 1945 untuk menolak penjajahan, tapi realisasi konkret dari dukungan itu masih bisa diperluas,” jelas Nuh yang baru saja terpilih kembali dalam Pemilu 2024.
Nuh juga menyoroti pentingnya Indonesia memaksimalkan peran diplomasi di berbagai forum dunia, termasuk di Dewan Keamanan PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Meskipun Indonesia saat ini bukan anggota Dewan Keamanan PBB, kita tetap bisa memaksimalkan diplomasi melalui berbagai saluran. Bahkan, saya dorong agar Indonesia bisa menempati posisi puncak di OKI, karena kita punya banyak tokoh yang layak memimpin organisasi ini,” ujarnya.
Menurut Nuh, Indonesia memiliki sejumlah figur dengan pengalaman internasional yang dapat berperan besar di OKI, seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
“Kita belum pernah menduduki posisi Sekjen di OKI, padahal ini organisasi penting yang bisa kita manfaatkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan isu-isu dunia Islam lainnya,” tambahnya.
Nuh berharap, di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia dapat mengambil peran lebih aktif dalam mendukung Palestina, baik melalui bantuan kemanusiaan yang lebih besar maupun diplomasi yang lebih agresif di kancah internasional.
“Indonesia harus tampil sebagai negara yang benar-benar berkomitmen pada perdamaian dan penghapusan penjajahan. Harapannya, Prabowo dapat mengangkat posisi Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina, bukan hanya di level diplomatik, tapi juga dalam tindakan nyata,” ucap Nuh.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah konkret yang diharapkan dari Presiden Prabowo, Nuh percaya bahwa Indonesia dapat memainkan peran signifikan di dunia internasional dalam upaya kemerdekaan Palestina dan perdamaian global.[]