INTIMES.co.id | BANDA ACEH – Wakil Ketua DPRA, Dr Safaruddin SSos MSP mengungkapkan alasan maju sebagai calon bupati Aceh Barat Daya (Abdya) pada Pilkada 2024.
Politisi muda Partai Gerindra ini mengaku ingin pulang kampung bukan karena haus kekuasaan, tapi ingin menunaikan niat pengabdian dan membangun daerah.
“Tujuan saya pulang kampung bukan karena haus kekuasaan. Tapi saya ingin membangun kampung saya. Saya sangat cinta dengan kampung saya,” kata Safaruddin saat melakukan pertemuan dengan pimpinan dayah dari Abdya di ruang kerjanya di Gedung DPRA, Banda Aceh, Rabu (1/5/2024).
Safaruddin mengatakan bahwa tahun politik 2024 merupakan momentum bagi dirinya untuk ikut kontestasi Pilkada mengigat usianya sudah matang yaitu 41 tahun.
Dalam Islam, usia 40 tahun dianggap sebagai usia yang istimewa dan awal kemapanan dan kematangan berpikir seseorang. Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul diusia 40 tahun.
“Ini momentum. Usia saya sudah 41 tahun. Alhamdulillah kondisi sekarang (ekonomi) saya sudah aman. Tapi naluri saya untuk mengabdi masih sangat tinggi,” ujarnya.
Safaruddin mengaku kecintaannya kepada kampung halaman tidak hanya sebatas ucapan, tapi dibuktikan dengan karya dan tindakan.
“Selama saya menjadi anggota dewan, sudah banyak saya bawa pulang (program pembangunan) ke Abdya,” ungkap pria kelahiran Gampong Tangah, Kecamatan Susoh pada 17 Maret 1983.
Ia sadar membangun Abdya tidak bisa hanya mengandalkan keuangan daerah. Sebab, saban tahun, anggaran Abdya banyak terserap untuk belanja rutin.
“Saya sudah petakan dan survei, 78 persen uang APBK Abdya itu habis untuk beban belanja pegawai dan operasi. Hanya 22 persen untuk belanja publik,” sebutnya.
Sementara penopang pembangunan Abdya hanya mengandalkan APBK. Sehingga diperlukan pemimpin yang memiliki jaringan luas untuk jemput APBN dan APBA.
“Sementara di provinsi, saya pastikan tidak ada proyeksi orang provinsi untuk membangun Abdya. Selama ini pembangun di Abdya melalui pokir saya,” tegas Safaruddin.
“Tidak ada pemerintah mengagendakan pembangunan untuk Abdya. Seperti pembangunan jalan Guhang-Cot Mane, misalnya. Padahal itu kewenangan provinsi,” tambah dia.
Atas dasar itu pula, Safaruddin selalu menyampaikan setiap kampanye politiknya pada Pemilu lalu, agar tokoh-tokoh Abdya banyak yang duduk di parlemen.
“Setiap pemilu saya selalu meminta agar dalam berpolitik tidak boleh musuhan tapi saling merangkul. Kita harus bersatu. Tujuannya agar banyak putra Abdya yang bisa memperjuangkan nasib Abdya di provinsi,” tutupnya.(*)
Tinggalkan Balasan