BANDA ACEH – Peringatan 20 tahun bencana tsunami Aceh kembali menyentuh hati banyak orang. Buktinya, pembukaan pameran foto bertajuk “2 Dekade Kenangan dan Harapan” yang dilaksanakan di Museum Tsunami, Kota Banda Aceh, mengundang haru dan solidaritas internasional.
Pameran foto ini dibuka secara simbolis oleh Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra Azwar didampingi Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, M Anshar. Turut hadir perwakilan Kedutaan Besar Turki di sela-sela kunjungannya ke Museum Tsunami.
Kehadiran pihak Turki menjadi momen spesial mengingat negara ini merupakan salah satu negara yang berkontribusi besar terhadap rehab-rekonstruksi Aceh pasca-bencana gempa dan tsunami 20 tahun silam.
Pameran ini bukan hanya sekadar ajang mengenang, tetapi juga menjadi bukti kuatnya solidaritas internasional. Kehadiran perwakilan Turki dalam acara pembukaan semakin mengukuhkan hubungan baik kedua negara.
Deputy Chief of Mission Consellor, Embassy of Republic of Turkiye, Reset Ugur Karacan mengaku terharu melihat pameran foto yang diabadikan sejumlah fotografer jurnalis di Aceh.
“Foto-foto yang dipamerkan ini membawa kita kembali pada momen-momen kemanusian kala itu. Kita semua ingat bagaimana dunia bersatu untuk membantu Aceh,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Goodwill Ambassador of the Turkish Red Crescent, Mr Ismail Hakki Turung. Ia pun merasa simpati dan kekagumannya terhadap perkembangan masyarakat Aceh saat ini.
Tak sengaja, Ismail menemukan foto dirinya yang diambil pada tahun 2005 saat pertama kali datang ke Aceh untuk memberikan bantuan. Fotonya diabadikan oleh Bedu Saini, fotografer senior yang pada 26 Desember 2004 terjun langsung mengabadikan detik-detik tsunami terjadi.
Sementara itu, Ketua PFI Aceh, M Anshar, menjelaskan bahwa pameran ini terselenggara berkat kolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Tsunami Aceh.
Tujain pameran foto untuk menjaga ingatan kolektif tentang bencana tsunami dan menginspirasi generasi muda untuk terus membangun Aceh yang lebih baik.
“Foto-foto yang ditampilkan adalah saksi bisu perjalanan panjang Aceh dalam memulihkan diri,” kata M Anshar.
Pameran ini menampilkan 93 foto yang mengabadikan momen-momen mencekam saat bencana gempa dan tsunami menerjang, serta 50 foto yang menggambarkan perjuangan masyarakat Aceh untuk bangkit dari keterpurukan. Setiap foto menceritakan kisah haru dan semangat pantang menyerah.
“Melalui pameran ini, masyarakat Aceh dan dunia kembali diingatkan akan pentingnya solidaritas dan gotong royong dalam menghadapi bencana. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa meskipun pernah terpuruk, Aceh berhasil bangkit dan terus maju,” tuturnya.
Pameran foto ini merupakan salah satu rangkaian peringatan 20 tahun tsunami yang dilaksanakan Pemerintah Aceh. Pameran ini akan berlangsung hingga 27 Desember. Pengunjung dapat menyaksikan langsung pameran foto di saat jam operasional Museum Tsunami Aceh.[]