INTIMES.co.id | BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di area Fakultas Kedoteran kampus setempat, pada Minggu (6/10) lalu.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Keperawatan, Pendidikan Dokter, Psikologi, Pendidikan Dokter Gigi, dan Farmasi.
Kegiatan yang melibatkan sekitar 250 mahasiswa ini merupakan bagian dari penerapan Interprofessional Education (IPE) yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu di bidang kesehatan.
Simulasi ini turut diawasi oleh dosen Fakultas Keperawatan, yakni Dr. Ners. Darmawati, Ns. Nurul Hadi, Ns. Ahyana, dan Ns. Nurhasanah.
Kegiatan simulasi bencana gempa dan tsunami tersebut dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Safrizal Rahman. Ikut dalam kegiatan itu, perwakilan tim penggerak PKK Aceh, Rektor USK Profesor Marwan dan dekan masing-masing fakultas setempat.
Dalam sambutannya, Safrizal menyampaikan bahwa simulasi kebencanaan ini merupakan kegiatan tahunan yang melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi di USK.
“Simulasi ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun diadakan oleh fakultas-fakultas kesehatan dalam lingkup universitas syiah kuala, yang pada kesempatan kali ini diadakan di are Fakultas Kedokteran,” ujar Safrizal.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh, ini juga menyebut bahwa simulasi itu bertujuan menanamkan keterampilan tanggap darurat dan memperkuat kerja sama lintas disiplin yang berfokus pada patient-centered care.
“Simulasi ini juga merupakan penutup Blok Pendidikan Kebencanaan dan memiliki tujuan penting, yaitu menanamkan keterampilan tanggap darurat serta memperkuat kerja sama lintas disiplin yang berorientasi pada patient-centered care,” katanya.
“Kita berharap dengan adanya agenda ini, mahasiswa, adik-adik sekalian bisa berlatih dalam bagaimana menjalin kerja sama tim yang baik antar disiplin ilmu, karena tujuannya agar ketika terjun di dunia kerja, dapat mempraktikkan Interprofesional Collaboration,” tambahnya.
Acara dimulai dengan pembacaan skenario dan diikuti bunyi sirene sebagai tanda dimulainya simulasi. Para mahasiswa dengan sigap menempati pos sesuai divisi masing-masing, didampingi oleh dosen pembimbing dan penilai.
Kegiatan simulasi berjalan dengan lancar, penuh semangat, dan menunjukkan totalitas yang luar biasa dari para peserta.[]