Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Banjar saat Upacara Penurunan Bendera di IKN

- Reporter

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 22:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo tampak mengenakan pakaian adat Nusantara yang terinspirasi dari baju adat Banjar, Baamar Galung Pancar Matahari pada Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

i

Presiden Joko Widodo tampak mengenakan pakaian adat Nusantara yang terinspirasi dari baju adat Banjar, Baamar Galung Pancar Matahari pada Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

INTIMES.co.id  | IKN – Upacara Penurunan Bendera Merah Putih pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara, Sabtu (17/8/2024), menjadi sorotan bukan hanya karena kemegahan acaranya, tetapi juga karena penampilan Presiden Joko Widodo yang memukau dalam balutan pakaian adat Nusantara. Pakaian adat yang dikenakan Presiden kali ini terinspirasi dari Baju Adat Banjar, Baamar Galung Pancar Matahari.

Dikutip dari keterangan tertulis BPMI Setpres, pakaian adat itu berasal dari Kalimantan Selatan dan biasanya dikenakan pada acara-acara besar seperti perkawinan, upacara adat, atau festival budaya. Namun, Presiden Jokowi memilih pakaian ini untuk menyampaikan pesan mendalam pada momen bersejarah, menandai pertama kalinya upacara kenegaraan dilaksanakan di ibu kota baru.

Presiden Jokowi tampil dengan pakaian adat lengkap yang terbuat dari kain beledu atau beludru, mencerminkan kemewahan dan keanggunan. Dari kepala hingga ujung kaki, setiap elemen pakaian ini berlapis manik-manik dan dihiasi dengan simbol naga, yang dalam budaya Banjar melambangkan kekuasaan, kebaikan, dan keberuntungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ibu Negara, Iriana Jokowi, juga tak kalah anggun dengan balutan pakaian adat Nusantara yang merupakan kolaborasi dari berbagai pakaian tradisional daerah di Indonesia. Mengenakan pakaian dengan warna senada, Ibu Iriana menampilkan perpaduan yang serasi, menambah kesan keanggunan dan harmoni pada penampilannya.

Pilihan pakaian adat Banjar ini bukan hanya sebuah bentuk penghormatan terhadap budaya lokal, tetapi juga mencerminkan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia. Dengan pakaian adat yang penuh makna ini, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menunjukkan komitmen mereka untuk terus merangkul dan mempromosikan kekayaan budaya Nusantara. Ini sekaligus menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman di tengah perayaan kemerdekaan.

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

5 Poin Klarifikasi Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi ke Tempo
Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo, Menteri HAM Natalius Pigai: Harus Diusut!
Diteror Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Tempo: Kami Tidak Takut
Kantor Tempo Kembali Diteror, Kali Ini Kiriman Bangkai Tikus
Muhammad Nuh Mengutuk Rencana Trump Mengambil Alih Gaza
Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Ditunda Menunggu Putusan MK
Ketum PKB Cak Imin Yakin Penetapan Sekjen PDIP Hasto sebagai Tersangka Tak Politis
Tenaga Honorer Tak Lolos PPPK 2024 Akan Diangkat Menjadi Pegawai Paruh Waktu

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 22:46 WIB

5 Poin Klarifikasi Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi ke Tempo

Sabtu, 22 Maret 2025 - 22:40 WIB

Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo, Menteri HAM Natalius Pigai: Harus Diusut!

Sabtu, 22 Maret 2025 - 22:30 WIB

Diteror Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Tempo: Kami Tidak Takut

Sabtu, 22 Maret 2025 - 20:25 WIB

Kantor Tempo Kembali Diteror, Kali Ini Kiriman Bangkai Tikus

Senin, 10 Februari 2025 - 19:10 WIB

Muhammad Nuh Mengutuk Rencana Trump Mengambil Alih Gaza

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Masyarakat Aceh Barat Daya (Ikamabdya) di Banda Aceh. Foto: Ist

Daerah

Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:16 WIB

Exit mobile version