Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Abdya, Venny Kurnia, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah daerah. Ia menyatakan, pencairan ADG untuk gaji tetap Keuchik dan aparatur gampong (Siltap) baru dilakukan hingga April 2024, sementara gaji dari Mei hingga Oktober masih belum jelas, membuat Keuchik tertekan oleh aparatur gampong.
“Kami sangat kesal karena dana ADG reguler dan Siltap belum dicairkan. Padahal, banyak aparatur gampong belum menerima gaji sejak Juni,” ujar Venny, Senin (21/10/2024).
Venny menjelaskan, upaya menemui Penjabat (Pj) Bupati Abdya, Sunawardi, pada Kamis (17/10), gagal terlaksana karena alasan bupati sedang makan siang dan shalat. Para Ketua Forum Keuchik Kecamatan pun bersama 152 Keuchik mendatangi Kantor Keuangan untuk menemui Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten (BPKK) Abdya, Fakhruddin. Namun, Fakhruddin tidak berada di tempat dan dilaporkan sedang menghadiri rapat di Inspektorat.
Setelah mengejar Fakhruddin ke Inspektorat, akhirnya para Keuchik berhasil bertemu dengan Sekda Abdya dan Fakhruddin usai rapat. Pertemuan berlangsung tegang karena ketidakpastian pencairan ADG yang membuat para Keuchik geram.
“Kami bertanya kapan dana ADG bisa cair, tapi jawaban yang kami terima hanya ‘kapan ada uang’. Itu hampir memicu keributan,” kata Venny.
Meski ketegangan berhasil diredam, kekecewaan masih membekas. Para Keuchik mendesak agar pemerintah daerah segera mencairkan dana ADG. Jika tidak ada kepastian hingga Jumat (25/10), APDESI Abdya mengancam akan melakukan aksi massa.
“Jika perlu, kami siap mengembalikan stempel Keuchik kepada Pj Bupati,” tegas Venny.
Kepala BPKK Abdya, Fakhruddin, saat dikonfirmasi hanya memberikan respons singkat via pesan WhatsApp, menyarankan untuk bertanya kepada Sekda.