Pentingnya Spirit Jurnalisme Profetik di Era Post-Truth

- Reporter

Jumat, 19 Mei 2023 - 17:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Catatan

Mungkin, sekilas jurnalisme profetik seakan hanya bisa diamalkan oleh para muslim saja. Ini penting untuk diketahui, sebab jurnalisme profetik itu berbeda dengan jurnalisme Islam, yang mana misi jurnalistiknya bersifat eksklusif dan hanya membawa nuansa islam sesuai Al-Qur’an dan hadist. Berbeda dengan jurnalisme profetik, kendati mengambil nilai-nilai islami, tetapi ia dikonstruksi secara universal agar inklusif dan bisa dipraktikkan oleh banyak kalangan, termasuk non-muslim.

Demikian juga tulisan ini mungkin sekilas tampak kurang jika tanpa menyelipkan aspek analitis-kritis. Bagi saya tidak juga, sebab pemahaman jurnalisme profetik sudah mencakup semuanya. Dengan adanya nilai sidiq (truth), amanah (trusted), tabligh (educated), dan fatanah (intelligent) sebagai manifestasi dari dimensi analitis, kritis, etis bahkan bisa juga teknis, seorang jurnalis profetik dapat menghadapi persoalan post-truth yang sekarang menjadi musuh manusia modern.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

  • Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi dari tulisan di luar tanggung jawab redaksi!

Jika anda mempunyai tulisan berupa  Opini, Esai, Puisi, dan Cerpen silahkan kirim tulisan anda Kirimkan tulisan: https://intimes.co.id/kirim-tulisan/ atau melalui Email : redaksi@intimes.co.id. Setiap tulisan tentu akan melalui proses kurasi yang ketat, dan redaksi berhak menyunting dan melakukan penyesuaian lain seperlunya tanpa mengubah esensi isi dan pesan yang hendak disampaikan

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa
Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan
Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan
Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan
Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius
Opini: Memutus Mata Rantai Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja
Pendidikan Inklusif di Indonesia, Psikolog: Masih Banyak Sekolah Belum Siap
Dinasti Merusak Tatanan Perpolitikan dan Demokrasi di Abdya
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 18:55 WIB

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:23 WIB

Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:27 WIB

Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:20 WIB

Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:11 WIB

Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

Exit mobile version