INTIMES.co.id, Bangka Belitung – Keinginan Masyarakat Belinyu mempunyai pelabuhan penyeberangan dari Mantung ke Bakit tertunda sementara, hal ini dikarenakan Paket Pembangunan Pelabuhan penyeberangan Mantung Belinyu Provinsi Bangka Belitung Tahap 1 , pada tanggal 20 Agustus 2024 paket pekerjaan ini  di batalkan tendernya  dengan alasan PA/KP Menyetujui Penolakan Oleh PPK atas hasil pemilihan.

Direktur Cabang PT Yudha Perkasa Utama Rahman Nur Hanubin melalui seluler mengatakan menurutnya PT Yudha Perkasa Utama sudah dinyatakan lulus Klarifikasi dan dinyatakan sebagai pemenang tender pada tanggal 13 Juli 2024 sesuai dengan  Berita Acara nomor : BA.010/TU.I/SK.0878/VII/2024, setelah masa sanggah berakhir pada tanggal 26 juli 2024 , pada system LPSE Pokja menetapkan tanggal 26 juli – 02 Agustus 2024 sebagai batas waktu penyerahan  Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan Penanda tangan kontrak dari PPK.

“Tetapi sampai dengan tanggal 20 Agustus 2024 ,SPPBJ tak kunjung di dapat malah dari surat elektronik terdapat pesan masuk yang isinya  pembatalan tender paket Pembangunan Pelabuhan penyeberangan Mantung Belinyu Prov Bangka Belitung Tahap 1  ini ,”keluhnya.

Ditambahkan lagi oleh direktur cabang bawasannya PT Yudha Perkasa Utama  sudah pernah melayangkan surat perihal Tindak kanjut Berita Acara Hasil Pemilihan dengan nomor : 01/PT.YPU-CAB/VIII/2024 tertanggal 02 Agustus 2024  , bahkan pada tanggal 7 Agustus 2024 PPK Menindak lanjuti melalui surat balasan nomor PR.002/2/06/BPTD BABEL /2024 ,dimana isi surat itu PPK melakukan Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia .

Dan pada akhirnya tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2024  Paket Pembangunan Pelabuhan penyeberangan Mantung Belinyu Bangka Belitung Tahap 1 dibatalkan tanpa alasan yang jelas.

Padahal Pembangunan pelabuhan ini  akan memberikan efek positif terhadap pembangunan di kecamatan Belinyu , khususnya roda perekonomian. Konektivitas Antara Belinyu dan Bakit akan lebih efektif karena melalui transportasi laut, atau kapal Ro-Ro dapat memangkas waktu tempuh, sehingga biaya transportasi menjadi lebih ekomis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id
Rahmadhani
Editor
Rahmadhani
Reporter