INTIMES.co.id | BANDA ACEH – Lembaga Panglima Laot Aceh memastikan 184 imigran etnis Rohingya yang terdampar di pesisir Aceh Timur, diduga sengaja diturunkan paksa oleh agen.

Lihat juga: 184 Pengungsi Rohingya Mendarat di Pesisir Aceh Timur Tanpa Kapal

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengatakan hal ini merupakan modus baru untuk menurunkan Rohingya daratan Aceh. Dimana usai pengungsi Rohingya ini diturunkan, kapal pengangkut langsung kabur.

“Iya betul, itu jadi modus baru (pura-pura terdampar) dan kapal pengangkut Rohingya itu kabur,” kata Miftach kepada jurnalis, Senin (27/3).

Lihat juga: Menpan RB Sebut THR ASN Dibayar Paling Lambat H-5 Lebaran 2023

Miftach menuturkan, modus seperti itu kerap terjadi saat imigran etnis Rohingya tersebut mendarat di Tanah Rencong. Terakhir 22 orang imigran gelap terdampar di pesisir Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

“Jadi itu modus baru mereka yang akan jadi masalah dengan hukum dan sudah dua kali kejadiannya,” jelas Miftach.

Sebelumnya, sebanyak 184 pengungsi etnis Rohingnya kembali mendarat di pesisir Aceh Timur. Kali ini mereka terdampar di Kuala Matang Pelawi, Kecamatan Peurelak, kabupaten setempat, Senin (27/3).

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, membenarkan informasi bahwa ratusan pengungsi etnis Rohingya tersebut kembali terdampar di Aceh Timur.

“Betul, pengungsi Rohingya kembali mendarat di Kuala Matang Pelawi, Peureulak, Aceh Timur,” ucap Miftach kepada jurnalis, Senin (27/3).[]

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id