Meugang: Tradisi Aceh yang Tetap Hidup di Hati Masyarakat

- Reporter

Sabtu, 29 Maret 2025 - 04:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INTIMES.co.id | BANDA ACEH – Tradisi Meugang, atau yang sering disebut “Makmeugang”, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Aceh. Sejarah panjang tradisi ini dimulai sejak masa Kesultanan Aceh, bahkan berlanjut hingga kini, meskipun banyak orang Aceh yang merantau jauh dari tanah kelahirannya. Bagi masyarakat Aceh, Meugang adalah sebuah momen istimewa yang penuh dengan makna religius dan sosial.

Meugang pada dasarnya adalah tradisi memasak dan menikmati daging bersama keluarga serta berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu. Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha. Pada zaman Kesultanan Aceh, terutama di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Meugang dimulai dengan pemotongan hewan seperti sapi, kambing, kerbau, dan ayam, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat secara gratis.

Sultan Iskandar Muda, yang dikenal sangat mencintai rakyatnya, menjadikan Meugang sebagai wujud rasa syukur dan ungkapan terima kasih atas kemakmuran yang diberikan kepada negeri Aceh. Tidak hanya daging, pada masa itu juga dibagikan sembako dan kain sebagai bantuan kepada masyarakat miskin dan dhuafa. Hal ini diatur dalam sebuah qanun yang dikenal dengan nama “Meukuta Alam”, yang mengatur pelaksanaan Meugang dan membagikan daging kepada masyarakat yang membutuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tradisi Meugang tak hanya memiliki nilai religius sebagai bentuk sedekah, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong antarwarga. Tradisi ini mengajarkan pentingnya saling berbagi, khususnya bagi mereka yang lebih mampu kepada mereka yang membutuhkan.

Sejarawan Aceh, Tarmizi Abdul Hamid alias Cek Midi, dalam bukunya yang berjudul Singa Aceh menjelaskan bahwa Meugang sudah berlangsung lebih dari 400 tahun. Bahkan, pada masa itu, sultan mengeluarkan hukum atau qanun yang mengatur pelaksanaan Meugang untuk memastikan bahwa masyarakat yang tidak mampu tetap mendapatkan bagian dalam perayaan tersebut.

Meugang, yang menjadi salah satu tradisi khas Aceh, bukan hanya merayakan hari-hari besar umat Islam, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan rasa syukur yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Aceh. Tradisi ini terus hidup dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Aceh, yang menjadikannya sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Meski zaman terus berubah, semangat kebersamaan yang terkandung dalam tradisi Meugang tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari identitas masyarakat Aceh, membawa pesan perdamaian, kesederhanaan, dan kepedulian sosial bagi generasi ke generasi.

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jadi Sekolah Unggulan Garuda Transformasi, Wamendikti Saintek Kunjungi SMAN 10 Fajar Harapan Aceh
FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes
Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030
Jemaah Haji Aceh akan Tempati Pemondokan Dekat Masjidil Haram di Misfalah
Peringati May Day, Jurnalis di Aceh Gowes Bawa Pesan Stop Kekerasan dan Upah Layak
Lampaui Jumlah yang Ditargetkan, Amil BMA Kumpulkan Darah 46 Kantong
Aceh Segera Miliki Pabrik Minyak Goreng, Dibangun Pengusaha Muda asal Lhokseumawe
Sekjen Partai Demokrat Minta Kader Siap Bekerja untuk Rakyat

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:01 WIB

Jadi Sekolah Unggulan Garuda Transformasi, Wamendikti Saintek Kunjungi SMAN 10 Fajar Harapan Aceh

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:16 WIB

Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:59 WIB

Jemaah Haji Aceh akan Tempati Pemondokan Dekat Masjidil Haram di Misfalah

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:19 WIB

Peringati May Day, Jurnalis di Aceh Gowes Bawa Pesan Stop Kekerasan dan Upah Layak

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Masyarakat Aceh Barat Daya (Ikamabdya) di Banda Aceh. Foto: Ist

Daerah

Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:16 WIB

Exit mobile version