BANDA ACEH – Hassa Ramen Bar yang beralamat di Jalan Gabus, Lampriet, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, resmi dibuka dengan menyajikan kuliner khas Jepang. Restoran Ramen ini sudah bersertifikat halal dari MPU Aceh.
Restoran ini memiliki inovasi teknologi robot untuk melayani tamu. Setiap makanan akan diantar langsung menggunkan robot ke meja pelanggan.
Manajer Operasional Restoran, Muhammad Reza Fahlevi, mengatakan bahwa penggunaan robot untuk mengantar makanan kepada pelanggan baru pertama di Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ide ini muncul untuk menarik custumer (pelanggan) atau membawa suasana berbeda di pelayanannya. Kalau di Banda Aceh kami lah pertama yang menggunakan robot waiters ini,” ucap Reza ditemui di lokasi, Senin (13/1/2025).
Reza menyampaikan, kehadiran robot yang ditabalkan nama Mimi, juga butuh dikendalikan oleh manusia. Sebab, Mimi berfungsi untuk memudahkan karyawan dalam mengantarkan hidangan ke meja pelanggan.
“Tapi untuk pengambilan atau menaruh ke meja itu tetap menggunakan tenaga manusia. Robot ini mempermudah kinerja dari para karyawan kita terkhusus di bagian pelayana,” jelasnya.

Restoran yang menawarkan kuliner khas Negeri Sakura, sudah dibuka sejak setahun yang lalu. Lokasi pertama Hassa Ramen Bar berada di kompleks New Toko Buku Zikra Banda Aceh atau dekat Lapangan Blang padang.
“Tapi kalau Hassa Ramen Lampriet ini baru hari kedua setelah grand opening kemarin. Jadi robot ini baru dua hari kita gunakan operasionalnya,” kata Reza.
Robot setinggi 120 sentimeter ini mampu mengantarkan makanan ke empat meja pengunjung berbeda sekaligus. Pada bagian punggung robot tersedia beberapa rak untuk meletakkan makanan pelanggan.
Sejauh ini, kata Reza, Hassa Ramen Bar tersedia dua unit robot yang dioperasionalkan secara bergantian sesuai kondisi pesanan di restoran tersebut.
“Kalau areanya tidak mengganggu si robot jalan bisa kita pakai sekaligus dua,” ungkapnya.
Robot pelayan ini menggunakan sensor untuk mendeteksi rintangan, melacak Gerakan, dan mengidentifikasi objek di sekitarnya. Bila lintasannya terganggu, robot ini tidak akan melaju.

Untuk mengantarkan hidangan, robot terlebih dahulu disetting jalur atau lintasan serta nomor meja pengunjung. Bila meja berpindah, robot terpaksa mencari alternatif jalur lain menju ke meja tersebut.
“Jadi kalau misalnya ada pergeseran meja otomatis si robot ini harus mencari jalan lain untuk mencapai tujuan meja tersebut,” tuturnya.
Reza menambahkan, bahwa robot Mimi menggunakan baterai untuk megoperasikannya. Selain itu, teknologi ini juga perlu perawatan menyeluruh setiap tahunnya.
“(Sejauh ini) belum ada (penambahan unit). Cuma enggak menutup kemungkinan nanti ada ide baru kami tambah lagi,” demikian Reza.[]