INTIMES.co.id – Setiap kali Lebaran datang, suasana penuh kebahagiaan melanda seluruh Indonesia. Namun, di balik gemerlapnya perayaan tersebut, ada daerah yang merayakan Lebaran dengan cara yang sangat unik dan penuh makna.
Bagi masyarakat Aceh, Lebaran bukan sekadar hari untuk merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga menjadi momen untuk menghidupkan tradisi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu. Tradisi-tradisi ini bukan hanya soal ritual semata, tetapi juga mencerminkan kekuatan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan silaturahmi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
Meugang: Sebuah Ritus Syukur yang Menyambut Lebaran
Sebelum hari raya Idul Fitri, ada satu tradisi yang menjadi simbol kebahagiaan dan rasa syukur masyarakat Aceh Meugang. Dua hari sebelum Lebaran, pasar-pasar tradisional di Aceh dipenuhi dengan aktivitas jual beli daging, yang harganya bisa melonjak tinggi. Namun, hal ini justru menjadi tanda persiapan masyarakat menyambut hari besar dengan rasa syukur. Meugang adalah tradisi membeli daging untuk dimasak dan disantap bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tetapi lebih dari itu, Meugang adalah cara masyarakat Aceh untuk berbagi. Keluarga yang lebih mampu akan menyantuni sesama dengan membagikan hidangan mereka kepada orang yang membutuhkan. Proses memasak pun bukan sekadar pekerjaan rumah tangga, tetapi ritual yang melibatkan seluruh anggota keluarga dan tetangga. Masing-masing daerah di Aceh memiliki hidangan khas yang diolah dari daging tersebut, seperti kari daging atau sie reuboh (daging dengan cuka) yang kaya akan rempah-rempah. Proses ini menjadi ajang berkumpulnya keluarga dan tetangga untuk merayakan kebersamaan yang terjalin dalam suasana penuh kehangatan.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya