Teumeutuk: Tradisi Silaturahmi Pengantin Baru
Jika di daerah lain pengantin baru mungkin hanya mengadakan pesta pernikahan sebagai bentuk perayaan, di Aceh, mereka memiliki tradisi unik bernama Teumeutuk. Tradisi ini dilakukan oleh pasangan pengantin yang baru menikah, yang pada saat Lebaran akan melakukan kunjungan ke rumah-rumah keluarga dan kerabat dari pihak suami maupun istri. Setiap rumah yang mereka kunjungi memberikan hadiah berupa uang atau barang, dan pasangan pengantin baru akan disambut dengan penuh penghormatan.
Teumeutuk bukan sekadar memberi hadiah. Tradisi ini merupakan lambang penghormatan terhadap pasangan pengantin yang baru memulai hidup bersama. Lebih dari itu, Teumeutuk berfungsi sebagai momen penting untuk mempererat hubungan kekeluargaan. Walau tradisi ini kini sudah disesuaikan dengan kenyamanan zaman modern, esensi dari Teumeutuk tetap terjaga—yaitu nilai silaturahmi yang mempererat ikatan antara keluarga besar.
Meuleumak: Gotong Royong dalam Merayakan Lebaran
Ada juga tradisi lain yang sangat khas di Aceh, yaitu Meuleumak. Tradisi ini lebih terasa di wilayah Pidie dan Pidie Jaya, di mana masyarakat bekerja bersama untuk memasak hidangan dalam jumlah besar yang akan dibagikan ke rumah-rumah warga. Setiap warga dengan sukarela berpartisipasi, memasak, dan menyantuni tetangga mereka dengan makanan yang mereka buat. Setelah makanan siap, mereka akan menyantapnya bersama di meunasah (musholla), menciptakan suasana yang sangat erat dengan kebersamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meuleumak bukan hanya soal memasak dan makan bersama, tetapi merupakan simbol dari gotong royong yang merupakan jantung kehidupan sosial di Aceh. Tradisi ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya saling membantu, menjaga kepedulian terhadap sesama, dan menciptakan harmoni dalam masyarakat. Dalam dunia yang semakin individualistis ini, Meuleumak adalah pengingat bahwa kebersamaan adalah kekuatan yang tak ternilai harganya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya