INTIMES.co.id  | BLANGPIDIE  – Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan sungai Gunung Cut di Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami kekeringan yang parah. Sungai ini merupakan salah satu sumber utama bahan baku air bagi Perumda Tirta Abdya, dan kekeringan yang terjadi berdampak langsung pada proses distribusi air bersih ke warga setempat.

Direktur Perumda Tirta Abdya, Rosi Padedi, dalam keterangannya di Blangpidie, Jumat (2/8/2024), menyatakan bahwa situasi ini telah berlangsung selama sebulan terakhir. Akibat kekeringan, warga di Kecamatan Tangan-Tangan harus bergantian menerima pasokan air bersih dari perusahaan. “Jika hujan tidak turun dalam dua minggu ke depan, kemungkinan besar distribusi air bersih di Kecamatan Tangan-Tangan dan Blangpidie akan terhenti,” ungkap Rosi.

Kekeringan yang terjadi juga berdampak pada kecamatan lainnya, khususnya di Kecamatan Blangpidie. Menurut Rosi, level air di intake IPA Blangpidie yang bersumber dari Krueng Susoh juga mengalami penurunan yang signifikan. “Masalah serupa juga terjadi di Blangpidie, di mana level air di intake IPA Blangpidie menurun drastis,” jelasnya.

Untuk mengatasi krisis air bersih ini, Perumda Tirta Abdya telah mengambil sejumlah langkah. Mereka telah mengirimkan surat permohonan bantuan normalisasi sungai kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 di Banda Aceh. “Kami telah mengajukan permohonan bantuan untuk normalisasi sungai ke balai tersebut, berharap ada tindak lanjut untuk mengatasi penurunan level air di Krueng Susoh,” kata Rosi.

Selain itu, Perumda Tirta Abdya juga mengusulkan solusi jangka panjang dengan menambah pipa sadap sekitar 2,5 kilometer ke lokasi sumber air lain di Tangan-Tangan. Usulan ini disampaikan melalui dewan sumber daya air yang sempat ditemui beberapa waktu lalu di Kantor Bappeda Abdya. Rosi berharap bahwa penambahan pipa ini bisa menjadi bagian dari program pemerintah provinsi, mengingat lokasi sumber tersebut berada dalam kewenangan provinsi.

“Meskipun normalisasi DAS Susoh merupakan kewenangan pemerintah pusat, hingga saat ini belum ada jawaban tindak lanjut dari balai tersebut mengenai normalisasi untuk pengamanan air baku,” tambah Rosi.

Rosi mengungkapkan harapan agar langkah-langkah yang telah diambil, seperti permohonan normalisasi sungai dan penambahan pipa, bisa segera dikabulkan. “Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga pasokan air baku, sambil menunggu bantuan dari dinas dan instansi terkait,” ujarnya.

Kepada masyarakat, Rosi juga meminta agar mereka berdoa dan berharap kepada Allah SWT agar segera turun hujan untuk mengisi kembali sumber air di wilayah Abdya. “Kami juga berharap kepada pelanggan untuk dapat berhemat dalam pemakaian air bersih selama kondisi ini berlangsung,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id
Farizi
Editor
Afzhalul Razi
Reporter