INTIMES.co.id  –  Kolaborasi antarprofesi dalam sektor kesehatan bukan hanya sebuah konsep idealis, tetapi merupakan fondasi yang esensial untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung, pendekatan yang terfragmentasi tidak lagi memadai; kita membutuhkan sinergi antara berbagai disiplin untuk mengatasi tantangan kesehatan yang ada.

World Health Organization (WHO),  telah menekankan bahwa kerjasama antarprofesi adalah kunci untuk menghadapi tantangan global, termasuk krisis tenaga kesehatan yang melanda banyak negara. Dengan menggabungkan keahlian dari berbagai bidang, kita dapat menciptakan sistem kesehatan yang lebih tangguh dan responsif.

Di rumah sakit, tempat modal dan tenaga kerja sama-sama penting, diperlukan kepemimpinan yang mampu mengkoordinasikan berbagai elemen. Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2014, tenaga kesehatan di Indonesia sangat beragam, mulai dari medis hingga kesehatan tradisional. Setiap profesi memiliki kelebihan yang unik dan penting untuk kontribusi mereka dalam pelayanan kesehatan.

Kolaborasi efektif antarprofesi tidak hanya mengurangi kesalahan medis dan konflik internal, tetapi juga meningkatkan hasil perawatan pasien. Keterampilan kerjasama tim adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan untuk mencapai kolaborasi interprofesional yang sukses.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika disiplin ilmu bekerja bersama dengan tujuan yang berfokus pada pasien, hasilnya adalah peningkatan kualitas perawatan dan pengurangan biaya. Dengan memandang pekerjaan kita melalui lensa interprofesionalisme, kita dapat mengoptimalkan perawatan pasien dan menghilangkan ketidakefisienan.

Kolaborasi profesional adalah kunci untuk mencapai keunggulan dalam berbagai bidang, terutama dalam sektor kesehatan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terkait, tidak ada satu profesi pun yang dapat berdiri sendiri. Setiap profesi membawa keahlian dan perspektif yang unik, dan ketika ini digabungkan, hasilnya bisa lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.
Namun, kolaborasi profesional tidak selalu mudah. Ini membutuhkan komunikasi yang terbuka, rasa saling percaya, dan komitmen untuk tujuan bersama. Setiap anggota tim harus dihargai dan diberi kesempatan untuk berkontribusi sesuai dengan keahlian mereka.

Bagaimana  Penerapannya di Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang beragam memiliki tantangan tersendiri dalam penyediaan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas. Kolaborasi interprofesional dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan tersebut dengan memaksimalkan sumber daya dan keahlian dari berbagai profesi kesehatan.

Dalam sistem kesehatan di Indonesia, terdapat berbagai profesi kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, ahli gizi, farmasis, fisioterapis, dan lain-lain. Masing-masing profesi memiliki peran dan keahlian yang berbeda-beda. Namun, dengan adanya kolaborasi interprofesional, mereka dapat bekerja sama secara efektif untuk memberikan perawatan yang komprehensif kepada pasien.

Beberapa manfaat utama dari kolaborasi interprofesional dalam konteks pelayanan kesehatan di Indonesia antara lain:

  1. Peningkatan akses dan pemerataan layanan kesehatan
    Dengan kolaborasi, sumber daya dan keahlian dari berbagai profesi dapat dioptimalkan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang terlayani.
  2. Perawatan yang lebih holistik dan berkelanjutan
    Kolaborasi interprofesional memungkinkan perawatan yang lebih menyeluruh, mulai dari promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, hingga rehabilitasi, dengan melibatkan berbagai ahli sesuai kebutuhan pasien.
  3. Penanganan penyakit kronis dan komorbiditas yang lebih efektif
    Dengan kolaborasi, pasien dengan penyakit kronis atau komorbiditas dapat ditangani secara lebih efektif oleh tim interprofesional yang terdiri dari berbagai spesialis sesuai kebutuhan.
  4. Peningkatan efisiensi dan penghematan biaya
    Kolaborasi dapat mengurangi duplikasi upaya dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya kesehatan, sehingga dapat menghemat biaya perawatan.
  5. Peningkatan kepuasan pasien dan hasil perawatan
    Pasien yang menerima perawatan terpadu dari tim interprofesional cenderung lebih puas dan mencapai hasil perawatan yang lebih baik.

Namun, untuk mengimplementasikan kolaborasi interprofesional secara efektif di Indonesia, diperlukan upaya-upaya seperti peningkatan pendidikan dan pelatihan interprofesional, perbaikan sistem dan kebijakan yang mendukung kolaborasi, serta pengembangan budaya kerja sama dan saling menghargai antar profesi kesehatan.

Secara keseluruhan, kolaborasi interprofesional merupakan kunci penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dengan memaksimalkan sumber daya dan keahlian dari berbagai profesi kesehatan secara terintegrasi dan terkoordinasi. Dengan kolaborasi yang efektif, Indonesia dapat memberikan perawatan kesehatan yang lebih baik dan merata bagi seluruh masyarakat.

 

Oleh: Ns. Putri Nabilla   (Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Syiah Kuala)


Jika anda mempunyai tulisan berupa  Opini, Esai, Puisi, dan Cerpen silahkan kirim tulisan anda Kirimkan tulisan: https://intimes.co.id/kirim-tulisan/ atau melalui Email : redaksi@intimes.co.id. Setiap tulisan tentu akan melalui proses kurasi yang ketat, dan redaksi berhak menyunting dan melakukan penyesuaian lain seperlunya tanpa mengubah esensi isi dan pesan yang hendak disampaikan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id