Kampung Unik di Aceh Penghuninya Bule Keturunan Eropa, Mata Kebiruan dan Cantik

- Reporter

Rabu, 15 Februari 2023 - 08:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, Kampung Unik di Aceh menarik untuk dijelajahi. Apalagi jika singgah ke satu desa yang penghuninya dikenal cantik dengan matanya berwarna biru. Dijamin siapa saja akan betah berada di sini.

Ya, sejumlah daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dan menjadikannya berbeda setiap satu daerah dengan daerah lain. Salah satu desa yang memiliki keunikan cukup berbeda dan jarang ditemukan di desa manapun adalah Desa Lamno yang terletak di Aceh.

Anda bisa menemukan para gadis bermata biru, yang biasanya dimiliki oleh orang-orang Eropa. Ya, orang yang tinggal di Indonesia rata-rata memiliki mata yang berwarna coklat tua atau hitam. Namun, berbeda dengan Kampung unik di Aceh ini yang warganya memiliki mata berwarna biru, sehingga mereka pun seringkali disebut Bule Lamno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mari mengenal lebih jauh tentang Kampung Unik di Aceh Desa Lamno dengan keunikan yang dimilikinya. Dirangkum pada Kamis (9/2/2023).

Desa Lamno di pesisir paling utara Sumatera, kurang lebih 90 km di sebelah barat Banda Aceh. Kecamatan ini terbagi menjadi tujuh pemukiman (pemekaran kabupaten) yang terdiri dari empat puluh delapan gampong (desa) dengan perkiraan jumlah penduduk 20.986 jiwa. Meski Lamno terletak di kawasan pesisir, hanya empat persen penduduknya yang bekerja sebagai nelayan. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani di sawah dan ladang sedangkan sisanya bekerja sebagai pedagang, buruh dan PNS.

Sebagian besar penduduk berambut coklat kebiruan, putih, dan pirang merupakan ciri khas Kecamatan Lamno. Mereka tersebar di beberapa desa yang dulunya termasuk wilayah kerajaan Daya seperti Ujong Muloh, Kuala Daya, Gle Jong, Lambeso, dan Teumarem. Desa-desa ini terletak di pesisir barat Aceh dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Banyak dijumpai orang bermata biru Di Aceh, Lamno sering dikaitkan dengan beberapa orang bermata biru keturunan Eropa dan keberadaan kuil – makam Poteu Meurehom Daya. Di salah satu gampong Lamno, yaitu Desa Daya, Anda akan menjumpai beberapa orang yang berkulit cerah dan bermata biru. Menurut sejarahnya, Lamno, bahkan sebelum kedatangan Belanda di Aceh, merupakan kota dagang yang memiliki hubungan dagang yang baik dengan negara-negara Eropa seperti Portugal dan Spanyol.

Saat itu terjadi proses asimilasi dan banyak orang Eropa yang tinggal di sana dan menikah dengan perempuan setempat. Alhasil, hingga saat ini, sebagian keturunan mereka masih bisa dijumpai di antara penduduk Lamno. Selain yang sering hadir di layar kaca, manusia bermata biru di Indonesia ada di Aceh. Beberapa gadis muslimah di Aceh memiliki mata yang kecokelatan dan juga berambut pirang. Konon, mereka adalah keturunan Portugis yang pernah singgah di Aceh.

Asal usul mata biru

Ada dua versi cerita yang mengungkap asal usul Bule Lamno ini. Versi pertama menyebutkan, keturunan bermata biru ini berasal dari penjajahan Portugis di Aceh pada awal abad ke-16. Ketika bangsa itu akan mencari rempah-rempah di Indonesia mereka masuk ke Aceh dan akhirnya menetap di sana. Beberapa pria dari tentara menikahi gadis Aceh dan akhirnya menghasilkan keturunan dengan mata biru kecokelatan yang indah.

Selanjutnya versi kedua menjelaskan, keturunan si mata biru bernama Bule Lamno bermula ketika kapal perang Portugis terdampar di Aceh. Saat itu Raja Daya menangkap siapa saja yang masih hidup. Kalau mau ditolong harus masuk Islam, tapi kalau menolak dipersilakan kembali ke laut. Dari sini laki-laki Portugis menikah dan menghasilkan banyak keturunan.

Jumlah orang bermata biru menipis 

Saat Aceh dilanda tsunami beberapa tahun lalu, banyak Bule Lamno ini yang akhirnya berpindah ke berbagai tempat. Rata-rata mereka memilih tinggal di kota yang mudah dijangkau. Bahkan, banyak dari keturunan ini yang hilang dan meninggal.

Tercatat tak lebih dari 40 persen warga keturunan Portugis yang tersisa yang berhasil bertahan hidup. Akhirnya mereka memilih untuk meninggalkan kampung halaman tempat tinggal mereka dan memilih pergi ke daerah lain dengan komunitas kecil yang mereka bentuk.

Itulah seputar Kampung unik di Aceh yang dihuni perempuan cantik dengan mata berwarna biru.

Sumber : Inews.id

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jadi Sekolah Unggulan Garuda Transformasi, Wamendikti Saintek Kunjungi SMAN 10 Fajar Harapan Aceh
FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes
Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030
Jemaah Haji Aceh akan Tempati Pemondokan Dekat Masjidil Haram di Misfalah
Peringati May Day, Jurnalis di Aceh Gowes Bawa Pesan Stop Kekerasan dan Upah Layak
Lampaui Jumlah yang Ditargetkan, Amil BMA Kumpulkan Darah 46 Kantong
Aceh Segera Miliki Pabrik Minyak Goreng, Dibangun Pengusaha Muda asal Lhokseumawe
Sekjen Partai Demokrat Minta Kader Siap Bekerja untuk Rakyat

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:01 WIB

Jadi Sekolah Unggulan Garuda Transformasi, Wamendikti Saintek Kunjungi SMAN 10 Fajar Harapan Aceh

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:16 WIB

Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:59 WIB

Jemaah Haji Aceh akan Tempati Pemondokan Dekat Masjidil Haram di Misfalah

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:19 WIB

Peringati May Day, Jurnalis di Aceh Gowes Bawa Pesan Stop Kekerasan dan Upah Layak

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Masyarakat Aceh Barat Daya (Ikamabdya) di Banda Aceh. Foto: Ist

Daerah

Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:16 WIB

Exit mobile version