Dinasti Merusak Tatanan Perpolitikan dan Demokrasi di Abdya

- Reporter

Jumat, 28 Juni 2024 - 20:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembina PC. GP Ansor Abdya, yang juga pemerhati sosial dan politik, Jufri Yusuf, S. Ag, MM. Foto: dokumen pribadi

i

Pembina PC. GP Ansor Abdya, yang juga pemerhati sosial dan politik, Jufri Yusuf, S. Ag, MM. Foto: dokumen pribadi

INTIMES.co.id – Coretan menggugah hati untuk di cermati dengan baik agar melahirkan sebuah nurani dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada bulan November 2024 nanti.

Catatan: Rakyat Indonesia sudah meruntuhkan rezim orde baru dengan menguburkan nya di tahun 1998 lalu.

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) sudah di depan mata, kita perlu menyikapi bakal calon yang akan didukung dan dipilih dalam pesta demokrasi serentak diperagakan seluruh nusantara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para bakal calon Bupati (bacabup) dan calon wakil bupati (cawabup) sudah mulai menebar pesona dalam merangkul serta membentuk kelompok guna mempengaruhi masyarakat untuk di jadikan simpul massa agar mau bergabung bersama mereka.

Khusus di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sudah muncul tiga bacalon Bupati dan beberapa Bacalon wakil Bupati, untuk itu perlu pengkajian untuk menentukan sikap dalam memilih siapa akan dipilih dalam suksesi Pilkada.

Dinasti merupakan bentuk fenomena nyata yang menyeret rakyat dalam sebuah siklus monopoli kekuasaan, baik untuk pembangunan maupun bertujuan memperkaya diri beserta kroni-kroninya.

Apakah masyarakat Aceh Barat Daya lupa akan janji-janji manis yg pernah di tebarkan oleh salah satu Bupati terpilih yang tidak pernah adanya realisasi di dua periode masa yang ia pimpin ?

Lantas hari ini terbukti sudah, hubungan sedarah tersebut telah menyodorkan keluarganya untuk dijadikan Bakal calon Bupati pada kontestasi Pilkada November 2024 nanti, siapakah yang dapat membantah jika itu realitas terjadi di Tanoh Breuh sigupai saat ini.

Apakah hal demikian bukan sebagai perencanaan untuk sebuah Dinasti ? Berkaca dari alasan itu mari kita menoleh kebelakang, apa prestasi yang telah dihasilkan dalam mengelola daerah bekas Kerajaan Teuku Peukan ini, maukah kita dibohongi lagi ?

Akankah sejarah terulang kembali bahwa julukan Pusat Kota Dagang ini akan terus di kuasai atau di komandoi oleh seorang pemimpin yang congkak, angkuh, yg hanya mementingkan keluarga, kroni dan timsesnya saja ?

Semua kita patut membenci dengan sebuah Dinasti yang akan di bentuk sebagai estafet untuk mengakali rakyat jelata, melihat dari sebuah konspirasi sangat jelas ini bertujuan menguasai tanah-tanah kosong negeri peninggalan PT. Cemerlang Abadi dan PT. Watu Gede Utama.

Sudikah rakyat Aceh Barat Daya menggadaikan kekuatan untuk sebuah Dinasti untuk menguasai sebagian besar tanah bekas kerajaan Kuala Batee ini ?

Jika Kabupaten Aceh Barat Daya akan di kuasai oleh sebuah Dinasti sungguh sangat rugi bagi kita terutama generasi masa depan, bagaimana nasib anak cucu rakyat Abdya kedepan, siapa yang berani bertanggung jawab atas ini nantinya?

Kekuatiran akan hadir dalam benak setiap rakyat Abdya jika Dinasti akan berkuasa kembali, pengatur konsep dari Dinasti tampak jelas bermain di belakang layar, maka kepemimpinan Abdya kedepan akan dikelola dari dalam kebun, rawa bahkan dari lokasi tambak.

Kehadiran sebuah Dinasti akan mengebiri kreatifitas dari para perencanaan Negeri sigupai, kepala Dinas badan dan kantor harus mengikuti arahan sang Komando Dinasti, tidak menutup kemungkinan akan adanya pemerintahan ganda atau dua pucuk pimpinan.

Salah satu contoh rencana pembangunan jangka Menengah (RPJM) dan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) seharusnya menjadi sebuah dokumen yang harus disimpan di dalam lemari bukan untuk diimplementasi.

Mari kita dengungkan perlawanan untuk menghancurkan rencana pendirian sebuah Dinasti, jangan biarkan Dinasti itu bisa bernafas di Negeri ini, lebih baik di habasi saat bertunas, sebelum menjadi batang hingga susah untuk di robohkan.

Demikian sebagai sebuah renungan untuk kita semua, agar kita bisa melawan lupa, agar rakyat tidak binasa, Negeri Abdya bisa berjaya.

Untuk itu mari kita Singkirkan perbedaan pandangan, singkirkan Dinasti, singkirkan keangkuhan diri, singkirkan kecongkakan, singkirkan pengkhianatan. Demi Kabupaten Aceh Barat Daya Negeri Breuh Sigupai Hebat dan Jaya.

Wallahul Muwafieq, Ila Aqwamith Thariq, Wassalamu’alaikum wr wb.

Penulis: Jufri Yusuf, S. Ag, MM (Pembina PC. GP Ansor Aceh Barat Daya) pemerhati sosial dan politik

Follow WhatsApp Channel intimes.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa
Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan
Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan
Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan
Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius
Opini: Memutus Mata Rantai Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja
Pendidikan Inklusif di Indonesia, Psikolog: Masih Banyak Sekolah Belum Siap
Melirik Peluang Safaruddin Mendampingi Muallem

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 18:55 WIB

Gempa Myanmar dan Runtuhnya Bangunan di Bangkok: Ketika Desain Modern Bertemu dengan Risiko Gempa

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:23 WIB

Deep Learning, Inovasi Teknologi dan Masa Depan Pendidikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:27 WIB

Opini : Perdagangan Manusia: Kejahatan Kemanusiaan yang Terabaikan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:20 WIB

Opini: Menghapus Stereotip, Menghargai Pendidikan Perempuan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 03:11 WIB

Opini: Menangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi dengan Serius

Berita Terbaru

Daerah

FOZ Sumut Bahas Sinergi Layanan Ambulance dengan Dinkes

Selasa, 6 Mei 2025 - 22:22 WIB

Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Masyarakat Aceh Barat Daya (Ikamabdya) di Banda Aceh. Foto: Ist

Daerah

Zalsufran Kembali Pimpin Ikamabdya Periode 2025-2030

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:16 WIB

Exit mobile version