Keadilan Demokrasi

Yudi Latif (2012) lewat tulisannya secara arif menjelaskan bahwa demokrasi yang sehat menghendaki kesederajatan hingga taraf tertentu dari basis ekonomi dan sosial. Demokrasi tidak melulu berhubungan dengan pemenuhan hak-hak sipil dan politik (civil and political rights), tetapi juga dengan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya (ecosoc rights).

Pertimbangan inilah yang membuat para pemikir demokrasi, seperti Alexis de Toxqueville dan Amy Gutmann, menghubungkan demokrasi dengan keadilan ekonomi dan kesejahteraan. Bahwa ketika berbicara demokrasi, di dalamnya juga harus ada persoalan-persoalan keadilan sosial, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang harus diselesaikan.

Keadilan dari sistem demokrasi yang diterapkan itu merupakan inti sari dari bagaimana kita semestinya bernegara. Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi harus mendapatkan keadilan tanpa ada konflik kekuasaan, tumpang tindih mayoritas minoritas, dan perbedaan lainnya. Harus seimbang.

Dalam satu pamflet berjudul “Menuju Indonesia Merdeka” tahun 1932, Bung Hatta menulis, “Di atas sendi (cita-cita tolong-menolong) dapat didirikan tonggak demokrasi. Tidak lagi orang seorang atau satu golongan kecil yang mesti menguasai penghidupan orang banyak seperti sekarang, melainkan keperluan dan kemauan rakyat yang banyak harus menjadi pedoman perusahaan dan penghasilan.”

Dalam pandangan Aristoteles, elemen esensial demokrasi ialah keseimbangan konstitusi, dengan kepentingan utamanya yaitu keadilan (equality). Keadilan pada hakikatnya ialah perilaku adil dan tindakan yang adil (perilaku adil, sikap, pikiran dan tindakan).

Pada pandangan Plato kata keadilan mengandung makna moral secara signifikan dan dengan sederhana dapat diartikan sebagai kebaikan (goodness). Menurut Cicero, keadilan itu satu, mengikat semua masyarakat dan bertumpu diatas satu sumber, yaitu akal budi yang benar (Theo Huijbers, 1999: 32-33).

Sehingga proses-proses demokrasi di Indonesia dan dunia umumnya akan terjadi kebaikan-kebaikan, seperti keadilan, kesejahteraan, dan semacamnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news intimes.co.id