INTIMES.co.id | Jakarta – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) membantah telah memaksa anggota Paskibraka putri 2024 yang berhijab untuk melepas jilbab.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi menegaskan bahwa penampilan anggota Paskibraka yang tidak mengenakan jilbab saat pengukuhan dan bertugas adalah keputusan sukarela yang mengikuti peraturan yang ada.
Menurut Yudian, setiap calon Paskibraka tahun 2024 telah menandatangani surat pernyataan bermeterai Rp10.000 mengenai kesediaan mereka untuk mematuhi peraturan pembentukan dan pelaksanaan tugas Paskibraka, termasuk tata pakaian dan sikap tampang.
“BPIP menegaskan tidak ada pemaksaan untuk melepas jilbab. Penampilan tanpa jilbab hanya dilakukan saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran bendera merah putih pada upacara kenegaraan,” ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan CNNIndonesiaTV, Rabu (14/8) sore.
Yudian menjelaskan bahwa di luar acara pengukuhan dan upacara, anggota Paskibraka putri bebas mengenakan jilbab sesuai keinginan mereka. BPIP menghormati hak kebebasan tersebut dan selalu mematuhi konstitusi.
“Surat pernyataan yang ditandatangani calon Paskibraka mencantumkan persyaratan tentang tata pakaian dan sikap tampang sesuai dengan Peraturan BPIP Nomor 3 Tahun 2022 dan Surat Keputusan Kepala BPIP Nomor 35 Tahun 2024,” tambah Yudian.
Namun, beberapa pihak masih meragukan kebijakan ini. Pengurus Pusat (PP) Purna Paskibraka Indonesia (PPI) mengungkapkan bahwa masalah pelepasan jilbab ini baru pertama kali terjadi.
Wasekjen PP PPI Irwan Indra mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah ada aturan semacam ini saat Paskibraka berada di bawah naungan Kemenpora maupun BPIP. “Kami terkejut melihat Paskibraka putri tidak mengenakan jilbab saat pengukuhan kemarin. Kami berharap BPIP memberikan penjelasan lebih lanjut dan memastikan kejadian ini tidak terulang di masa depan,” ujar Irwan.
Ketua Umum PP PPI Gouta Feriza juga meminta klarifikasi dari BPIP dan berharap kejadian ini tidak terulang.
“Kami mengharapkan BPIP memberikan penjelasan terkait kebijakan ini dan memastikan tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan,” tuturnya.
Sebelumnya, terdapat kabar bahwa anggota Paskibraka putri 2024 diwajibkan untuk mencopot jilbab, yang menuai protes dari masyarakat, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, Cholil Nafis.
Cholil menegaskan agar kebijakan larangan berjilbab dihapus jika benar-benar ada, dan meminta agar peserta yang dipaksa untuk melepas jilbab memilih untuk pulang.
Sumber : cnbcindonesia.com