BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo meluncurkan program Kartu Tani Digital dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Aceh, Jumat (10/2).
Program tersebut diharapkan dapat menyejahterakan para petani di Serambi Makkah. Lewat Kartu Tani Digital, petani akan lebih mudah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Dalam acara peresmian di Lapangan Kompleks Pupuk Iskandar Muda, di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Presiden memberikan secara simbolis Kartu Tani Digital untuk penyaluran pupuk bersubsidi kepada 439.109 petani penerima program.
Adapun jumlah KUR yang dialokasikan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk Provinsi Aceh pada tahun ini sebesar Rp 3 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi program ketahanan pangan nasional berupa penyaluran pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani Digital dan KUR oleh BSI bersama PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
“Dengan Kartu Tani ini, para petani memiliki jaminan tidak mengalami kekurangan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian sekaligus kesejahteraan petani. Dengan terobosan ini, pupuk bersubsidi siap didistribusikan kepada petani yang terdaftar dalam kelompok tani dan rencana kebutuhan kelompok tani,” ujar Erick yang turut menghadiri acara peresmian Kartu Tani Digital dan KUR di Provinsi Aceh.
Erick mengakui, pupuk masih menjadi salah satu kendala yang sering dihadapi petani. Selain harganya yang terkadang fluktuatif, beberapa kali terjadi kekurangan bantuan pupuk subsidi. “Oleh karena itu, Kartu Tani Digital merupakan terobosan guna menjamin tidak ada lagi petani di Aceh yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi karena mekanismenya lebih mudah dan jelas. Ini sekaligus sebagai alat untuk memonitoring pendistribusian pupuk subsidi kepada petani agar tepat sasaran,” tambah Erick.
Uji coba program Kartu Tani Digital sebelumnya dilakukan BSI di Kabupaten Aceh Besar bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh. Aceh menjadi proyek percontohan program strategis pemerintah tersebut. Erick menyatakan, Aceh menjadi provinsi pertama yang dapat menggunakan Kartu Tani Digital.
Keberadaan Kartu Tani Digital akan memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi tanpa memerlukan fisik kartu dan tetap menjaga akuntabilitas transaksi yang menggunakan aplikasi dengan e-wallet quota pupuk alokasi. “Kartu Tani ini merupakan upaya untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan, khususnya untuk terus menjaga keseriusan peningkatan ekonomi umat.
BSI tetap bekerja sama dengan PT Pupuk Iskandar Muda untuk meningkatkan hasil dari pangan berkualitas melalui alokasi pupuk subsidi yang tepat sasaran dan transparan. Karena dengan kartu digital bisa dicek lokasinya,” ujar Erick.
Kabupaten Aceh Besar tercatat sebagai kota/kabupaten pertama yang menjadi penerima Kartu Tani Digital dengan jumlah petani sebanyak 38.767 orang. Melalui program ini pula petani diharapkan dapat meningkatkan hasil panen.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menambahkan, kota/kabupaten pertama yang menjadi penerima Kartu Tani Digital adalah Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah petani sebanyak 38.767 orang.
Dia mengatakan, Kartu Tani Digital memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai kartu identitas untuk petani, basis data produktivitas petani, pemonitoran pendistribusian pupuk, dan alat transaksi penebusan pupuk.
“Sehingga ke depannya semua terdata dan tidak ada lagi petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, kelangkaan pupuk, atau harga pupuk mahal,” kata Hery. Nantinya pola transaksi Kartu Tani Digital dibagi dalam tiga tahap, yaitu pembukaan rekening, aktivasi rekening, dan penebusan pupuk.
Pada tahap pembukaan rekening, BSI mengunduh data petani dari e-alokasi Kementerian Pertanian. Lalu, berdasarkan data e-alokasi tersebut, BSI melakukan pembukaan rekening dan e-wallet petani secara kolektif.
Data hasil pembukaan rekening akan disampaikan ke Kementerian Pertanian dan Aplikasi Rekan PIHC. Untuk aktivasi rekening, petani datang ke Kios Pupuk yang telah terdaftar sebagai Agen BSI Smart. Agen BSI Smart akan melakukan verifikasi data petani. Setelah verifikasi berhasil, data petani akan langsung terhubung dengan aplikasi Rekan-PIHC. Selanjutnya petani dapat melakukan penebusan pupuk bersubsidi.
Sumber : Republika.co.id
Tinggalkan Balasan